- RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja ?
2. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap Motivasi
3. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kepuasan kerja ?
4. Apakah Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja ?
5. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja ?
6. Apakah Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Kinerja?
LANDASAN TEORI
Budaya Organisasi
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya.
Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian
tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung
oleh suatu norma yang diakui tentang kebenanrannya dan dipatuhi sebagai pedoman
dalam bertindak. Pada dasarnya manusia atau seseorang yang berada dalam
kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan membentuk sesuatu yang
dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan
aktivitasnya tidak berbenturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing-
masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu
berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.
Glaser et al. (1987); Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yang
dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual dan mitos-
mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang
menyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan,
tentunya mempunyai budaya yang berbeda-beda hal ini wajar karena lingkungan
organisasinya berbeda-beda pula misalnya perusahaan jasa, manufaktur dan trading.
Hofstede (1986:21); Budaya merupakan berbagai interaksi dari ciri-ciri kebiasaan
yang mempengaruhi kelompok-kelompok orang dalam lingkungannya. Menurut
Beach (1993:12); Kebudayaan merupakan inti dari apa yang penting dalam
organisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta menggambarkan
sesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku anggota. Jadi
budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehingga
dapat dikatakan sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk menjalankan aktivitas
organisasi. Pada dasarnya Budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat
untuk mempersatukan setiap invidu yang melakukan aktivitas secara bersama-sama.
Kreitner dan Kinicki (1995:532); mengemukakan bahwa budaya orgainsasi adalah
perekat social yang mengingat anggota dari organisasi. Nampaknya agar suatu
karakteristik atau kepribadian yang berbeda-beda antara orang yang satu dengan
orang yang lain dapat disatukan dalam suatu kekuatan organisasi maka perlu adanya
prekat sosial.
Pendapat Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya terdapat kesepakatan
yang mengacu pada suatu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggota
organisasi dalam membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya. Lain
halnya dengan Robbins (1996:289); budaya organisasi merupakan suatu persepsi
bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, dan merupakan suatu sistem
makna bersama.
Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kespakatan bersama para
anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya
kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Keutamaan budaya
organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku
manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individu
maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada
umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yang
ada sebagai stimulus seseorang bertindak
Kartono (1994 :138); mengatakan bahwa bentuk kebudayaan yang muncul pada
kelompok-kelompok kerja di perusahaan-perusahaan berasal dari macam-macam
sumber, antara lain : dari stratifikasi kelas sosial asal buruh –buruh/pegawai, dari
sumber-sumber teknis dan jenis pekerjaan, iklim psikologis perusahaan sendiri yang
diciptakan oleh majikan, para direktur dan manajer-manajer yang melatarbelakangi
iklim kultur buruh-buruh dalam kelom pok kecil-kecil yang informal. Hidayat (2002);
we were all born of human beings and then grew up by social upbringing with
culture environment. Since cultures always process plural nation language,
tradition and relegion are indispensably diverse.
Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992); Budaya mempunyai kekuatan
yang penuh, berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhadap lingkungan
kerja. Buchanan dan Huczyski (1997:518); elemen-elemen budaya organisasi atau
perusahaan adalah nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, sikap-
sikap dan norma-norma.
Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentunya berbeda-beda dalam
bentuk perilakunya. Dalam organisasi implementasi budaya dirupakan dalam bentuk
perilaku artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budaya
organisasi yang bersangkutan. Arnold dan Feldman (1986:24); perilaku individu
berkenaan dengan tindakan yang nyata dilakukan oleh seseorang dapat diartikan
bahwa dalam melakukan tindakan seseorang pasti akan tidak terlepas dari
perilakunya.
Motivasi
Berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhannya, namun agar keinginan dan kebutuhannya dapat
terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal. Mengingat
kebutuhan orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda tentunya cara untuk
memperolehnya akan berbeda pula. Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang akan
berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari
perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan
yang mengarah kepada tindakannya. Teori motivasi merupakan konsep yang bersifat
memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan seseorang serta
menunjukkan arah tindakannya. Motivasi seseorang berasal dari interen dan eksteren.
Herpen et al. (2002); hasil penelitiannya mengatakan bahwa motivasi seseorang
berupa intrinsik dan ekstrinsik Sedangkan Gacther and falk (2000), Kinman and
Russel (2001); Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu yang sama-sama
mempengaruhi tugas seseorang. Kombinasi insentive intrinsik dan ekstrinsik
merupakan kesepakatan yang ditetapkan dan berhubungan dengan psikologi
seseorang.
Berbagai teori motivasi yang ada salah satunya adalah Porter Lawler Model.
Persoalan antara kepuasan kerja dan kinerja muncul sejak adanya gerakan hubungan
antar manusia. Sebenarnya dalam teori muatan tersirat adanya bahwa kepuasan
mengarah kepada kinerja dan tidak kepuasan menurunkan kinerja. Porter Lawler
menyatakan bahwa proses kognitif dalam persepssi memainkan suatu peran sentral
bahwa hubungan antara kepuasan dan kinerja berhubngan secara langsung dengan
suatu model motivasi.
Menurut Mondy and Noe (1996:358); Direct financial compensation consist of
the pay that a person receives in the form of wages salaries, bonuses and
commissions. Indirect financial compensation (benefits) includes all financial
rewards that are not included direct compensation.
Kompensasi non keuangan terdiri dari kepuasan yang diterima oleh seseorang
dari tugas atau dari psikologi dan atau lingkungan phisik dimana seseorang bekerja.
Pada saat-saat tertentu seseorang dalam menerima kompensasi akan mengukur
penerimaannya dengan bentuk nonfinancial atau financial hal ini tergantung pada
tingkat kebutuhan yang dimilikinya.
Werther and Davis (1996:381); Manajemen kompensasi berusaha keras
membuat keadilan luar dan dalam. Internal menghendaki keadilan nilai pembayaran
relatif sama dengan tugas yang diterima sedangkan eksternal adalah pembayaran
pekerja sebanding dengan pembayaran oleh perusahaan lain dipasaran tenaga kerja.
Jadi kompensasi berusaha untuk memberikan kewajaran terhadap pembayaran-
pembayaran yang diterima oleh pekerja baik dilihat dari dalam perusahaan maupun
dari luar perusahaan. Tjosvold et al. (2003); Reward and task system are potentially
very critical for inducing cooperative conflict.
Kepuasan Kerja
Pada dasarnya bahwa seseorang dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi
kesetiannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya memperoleh kepuasan kerja
sesuai dengan apa yang diinginkan. Khususnya di Perusahaan manufaktur kepuasan
kerja sangat didambakan oleh semua pihak, karena dalam perusahaan manufaktur
kegiatan dimulai dari pengadaan bahan baku sampai menjadi barang jadi penuh
dengan tantangan baik secara psikologi maupun jasmani. Kepuasan kerja itu sendiri
sebenarnya mempunyai makna apa bagi seorang pekerja ?, ada dua kata yaitu
kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan yang dialami oleh seseorang
No comments:
Post a Comment