Reporting

SelmaShafaSandhika

Koordinasi MD,Operasional,Inventori,Hrd







KOORDINASI

A. PENGERTIAN KOORDINASI : Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan

B. PERBEDAAN SIKAP DAN GAYA KERJA DALAM KOORDINASI;
  • Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
  • Perbedaan dalam orientasi waktu
  • Perbedaan dalam orientasi antar pribadi
  • Perbedaan dalam formalitas struktur

C. PENDEKATAN TERHADAP PENCAPAIAN KOORDINASI YANG EFEKTIF

1. Teknik-Teknik Manajemen Dasar
a. Hirarkhi manajerial
b. Aturan dan prosedur
c. Rencana dan penetapan tujuan

2. Peningkatan Potensi Koordinasi
a. Sistem informasi vertical
b. Hubungan-hubungan lateral (horizontal)
  • Kontak langsung
  • Peranan Penghubung
  • Panitia dan satuan tugas
  • Pengintegrasian peranan-peranan
  • Peranan penghubungan manajerial
  • Organisasi matriks

3. Pengurangan Kebutuhan akan Koordinasi
a. Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan.
b. Penciptaan tugas-tugas yang dapat mandiri.


RENTANG MANAJEMEN

A. Pengertian dan Alasan Pentingnya Rentang Manajemen

Pengertian Rentang Manajemen : Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya


B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTANG MANAJEMEN
  1. Kesamaan fungsi-Fungsi
  2. Kedekatan geografis
  3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
  4. Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
  5. Perencanaan yang dibutuhkan manajer
  6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
  7. Faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi
  8. Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan
  9. Faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan


Konsep Koordinasi dengan Trello

Trello memiliki semua yang Anda butuhkan untuk berkoordinasi.

A.Papan Trello (Board)
1.Buka kartu , menambahkan komentar, 
2.mengunggah lampiran file, 
3.membuat daftar periksa, 
4.menambahkan label dan tanggal jatuh tempo, 
5.dan banyak lagi.

B.Kartu Trello (Card)
1.mengundang sebanyak mungkin orang ke forum Anda sesuai kebutuhan ,  
2.daftarkan orang ke kartu untuk membagi-bagi tugas. 
3.Semua orang dapat melihat papan yang sama dan seluruh gambar sekaligus.

C.Komentar, lampiran, dan diskusi. (Comment,Attachment,Forum)
Mulai diskusi dengan komentar dan lampiran. 
Tambahkan catatan singkat atau catatan rinci. 
undang anggota dalam komentar untuk memastikan mereka mendapat pemberitahuan. 
Tambahkan file dengan mengunggahnya dari : komputer Anda, Google Drive, Dropbox, Box, dan OneDrive.  

D.Notifikasi (Notification)
Setiap kali sesuatu yang penting terjadi, Anda langsung tahu dengan sistem pemberitahuan Trello . 
Anda akan mendapat notifikasi di mana pun Anda berada: 
di dalam aplikasi, melalui email, pemberitahuan desktop melalui browser, 
atau melalui pemberitahuan  seluler. 
Pemberitahuan tetap sinkron di semua perangkat Anda.

E.Daftar periksa (Checklist)
Dengan daftar periksa dan tanggal jatuh tempo , 
Anda tidak akan melewatkan tugas-tugas penting, 
tanggal yang akan datang


F.Trello bekerja secara real-time, 
sangat cepat . Ketika seseorang memindahkan kartu, 
kartu itu akan langsung bergerak di papan Anda, apa pun perangkat yang Anda gunakan. 
Anda dapat membuka tab sepanjang hari dan tidak perlu menyegarkan. 
Plus, Trello terbuka dan memuat begitu cepat sehingga Anda tidak akan menyadarinya.

G.Punya banyak papan dan orang-orang di Trello? 
Gunakan tim untuk membuat semua orang tetap terhubung. 
Tim adalah kelompok orang dan dewan, seperti perusahaan Anda, keluarga Anda, atau teman sekamar Anda. 
Anda dapat membuat tim sebanyak yang Anda inginkan dengan akun gratis Anda.

H.Pencarian
Anda akan menemukan semuanya dengan pencarian, penyaringan, dan label. 
Pencarian sangat cepat,
Label membantu mengkategorikan kartu,sehingga dapat menemukan dan memfilternya nanti. 

I.Kekuatan bertambah
Ingin lebih banyak lagi dari Trello? 
Power-Ups mengubah papan Trello menjadi aplikasi yang hidup. 
Melalui fitur dan integrasi yang dapat disesuaikan, 
Power-Ups membantu tim menggunakan Trello untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka yang unik. 
Periksa integrasi dengan Salesforce, Slack, GitHub, Google Drive, Evernote, dan banyak lagi.

J.Anda dapat membuat kartu dan berkomentar melalui email
Setiap papan memiliki alamat email khusus yang dapat Anda gunakan untuk membuat kartu . 
Trello mengunggah lampiran yang Anda kirimkan juga. 
Juga, ketika Anda mendapatkan notifikasi melalui email, 
Anda dapat membalas melalui email tanpa membuka Trello. Berguna!

H.E-mail Pribadi Aman Data Anda pribadi aman. 
Anda memiliki kontrol penuh atas siapa yang melihat papan Anda. 
Semua data dikirim melalui koneksi SSL / HTTPS yang aman, teknologi enkripsi yang sama yang digunakan oleh bank. 
Kami menyimpan cadangan data Anda di luar situs yang terenkripsi jika terjadi bencana.

I.API
Apakah Anda ingin menggunakan Trello di aplikasi, plug-in, atau ekstensi Anda sendiri? 
Ada API Pengembang umum gratis untuk Anda. 


Share:

Terbang tanpa sayap


Semua orang mencari sesuatu
itu Satu hal yang membuat semuanya lengkap
Anda menemukannya di tempat-tempat aneh
Tempat-tempat yang tidak pernah Anda ketahui
Beberapa menemukannya di hadapan anak-anak mereka
Beberapa menemukannya di mata kekasih mereka
Siapa yang bisa menyangkal sukacita yang dibawanya
Ketika Anda menemukan hal spesial itu

Kamu terbang tanpa sayap
Beberapa menemukannya berbagi setiap pagi
Beberapa di kehidupan soliter mereka
Anda menemukannya dalam kata-kata orang lain
Sebuah garis sederhana dapat membuat Anda tertawa atau menangis
Anda menemukannya dalam persahabatan yang paling dalam
Jenis yang Anda hargai sepanjang hidup Anda
Dan ketika Anda tahu betapa berartinya itu
Anda telah menemukan hal spesial itu
Kamu terbang tanpa sayap
Sangat tidak mungkin seperti yang terlihat
Anda harus berjuang untuk setiap mimpi
Karena siapa yang tahu
Yang mana yang kamu lepaskan
Akan membuat Anda selesai
Nah, bagi saya itu bangun di samping Anda
Untuk menyaksikan matahari terbit di wajahmu
Untuk mengetahui bahwa aku bisa mengatakan aku mencintaimu
Di suatu waktu atau tempat tertentu
Itu hal-hal kecil yang hanya aku yang tahu
Itu adalah hal-hal yang membuatmu menjadi milikku
Dan itu seperti terbang tanpa sayap
Karena kamu adalah hal spesialku
Saya terbang tanpa sayap
Dan kau adalah tempat hidupku dimulai
Dan Anda akan berada di mana ia berakhir
Saya terbang tanpa sayap
Dan itulah sukacita yang Anda bawa
Saya terbang tanpa sayap

Share:

Laporan 30 Agustus 2018



Link to trello: Laporan Tanggal 30 MD

Laporan 30 Agustus 2018

1. Kontrol Kecukupan Produk di Store

Data Purchase Plan  - request dari toko SBJ Cisauk bisa di akses di Lokal Network
menggunakan jalur WIFI PT.Bangun Jaya Cemerlang perkasa

http://192.168.0.31/erec/



User admin
Password  : admin




Referensi number Kode Purchase Plan - ( RS - XXXX  ) 
sinkron dengan kode PO Turboly - ( PO/SBJ/XXXXX ), 



mudah untuk melakukan audit dokumen di kemudian hari jika di butuhkan.

dari data tersebut, untuk service level supplier rata rata 80%
Staff Toko di harap untuk konsisten melakukan Cycle Count,  tujuannya adalah menghindari kekosongan barang dalam masa tunggu ( Lead time) 



2. Evaluasi Produk Lama dan Up to Date dengan Produk Baru 
Closet & Fitting Roca Victoria ( Konsinyasi )
dan Closet Wasser ( Konsinyasi )



untuk Kunci item baru yang masuk adalah Handle Black Series Dekkson :






Merchandising mix
Promo filter air di satukan dengan promo pompa air diarea depan kasir
Tujuan :

  1. Meningkatkan penjualan barang dengan nilai besar
  2. Impulse buying
  3. Refresh Image display area
  4. Project 



yg di lakukan di Dept Plumbing Sanitary adalah, menjaga konsistensi stok utk item yang saling melengkapi, Seperti Pompa di lengkapi dengan accecories pendukung.







Semua data Promosi akan secara konsisten di info ke Duty manager 


Promo Clearance Plumbing 






Komunikasi mengenai ordering barang akan sangat efeftif jika system sudah berjalan optimal

Training Basic item
sudah di sampaian secara teori dan List Barang basic bisa diakses di link tersebut



Share:

Produk : Definisi, Klasifikasi, Dimensi Kualitas dan Tingkatan Produk.



Plumbing Sanitary Detail Basic Item List ( klik ) :
1. Pompa
2. Accecories Pompa
3.Closet

All Basic Resume :
1.Basic 1
2.Basic 2


PENGERTIAN PRODUK
Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996:222), “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.

Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :
a. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
c. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
a) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
b) Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya.
b. Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu

didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

a) Barang konsumsi (consumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
b) Barang industri (industrial’s goods)
Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.
Menurut Kotler (2002, p.451), ”barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis :
a) Convenience goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
b) Shopping goods
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
c) Specialty goods
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya.
d) Unsought goods
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya.

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah “the totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Menurut Kotler and Armstrong (2004, p.283) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.

Dimensi Kualitas Produk
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005, p.422) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.
3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan
Negara asal.
Menurut Tjiptono (1997, p.25), dimensi kualitas produk meliputi :
1) Kinerja (performance)
Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
2) Keistimewaan tambahan (features)
Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, door lock system, power steering, dan sebagainya.
3) Keandalan (reliability)
Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
5) Daya tahan (durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
6) Estetika (asthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya


Share:

PK Plumbing Sanitary

Materi bisa di dowload di link berikut :
1.PK Plumbing Sanitary
2.PK Plumb Sanitari.pdf






Tes PK Plumbing Sanitary

Token : HNTYU
28 Ags 2018 19:20:00 (120 menit)

Merupakan hal yang wajar jika calon pelanggan Anda perlu tahu seberapa banyak Anda peduli, dan mereka juga ingin tahu bahwa Anda memiliki kompetensi untuk memandu, memberi arah, merekomendasikan, atau memilihkan options terbaik untuk mereka, berkaitan dengan produk dan jasa yang Anda Jual. product knowledge adalah kebutuhan penting dalam bisnis Anda jika ingin berhasil dalam berkompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan.
Sebenarnya apa sih pengertian product knowledge? Dan mengapa hal tersebut begitu penting dalam dunia bisnis manapun?

Menurut Rao dan Sieben yang dikutip dalam Waluyo dan Pamungkas (2003), definisi product knowledge adalah cakupan seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Sedangkan menurut Beatty dan Smith yang dikutip dalam Lin dan Lin (2007), mendefinisikan product knowledge sebagai konsumen memiliki persepsi terhadap tertentu produk, termasuk pengalaman sebelumnya menggunakan produk tersebut.
Pengetahuan atas produk jelas sangat dibutuhkan pelaku bisnis sebagai modal utamanya dalam aktifitas bisnisnya. Semakin dalam pengetahuan atas produk yang dijual akan memudahkan dalam proses pemasaran produk ke pelanggan. Dan hal yang perlu diingat kunci suksesnya adalah menghubungkan produk dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Product knowledge adalah salah satu elemen dari pelayanan yang baik, karena bagaimana kita bisa memberikan pelayanan terbaik jika kita tidak mengetahui keunggulan atau kekurangan produk Anda. Pelanggan akan merasa Anda tidak berkompeten karena tidak bisa memberikan masukan dan saran terbaik dalam menggunakan produk Anda sendiri. Apalagi jika pelanggan sedang memiliki masalah dengan produk kita tentu membutuhkan solusi terbaik dari kita, akibatnya pelanggan kecewa. Product knowledge adalah kebutuhan penting setiap pelaku bisnis jika ingin berhasil dalam berkompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan.
Sebagai pelaku bisnis yang berorientasi pada kepuasaan pelanggan, harus sadar bahwa tugas untuk memberikan pelayanan terbaik tidak hanya merupakan tanggung jawab orang-orang pemasaran dan customer service saja, tapi merupakan tanggung jawab setiap bagian dari bisnis. Oleh karena itu pelaku bisnis harus sering melakukan refreshment training terkait product knowledge dan pemahaman pelayanan, tujuannya agar setiap bagian menguasaai pengetahuan sebagai amunisi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman makna service setiap waktu diharapkan pelayanan kepada pelanggan juga meningkat. Hal ini tentu saja berpengaruh dalam meningkatkan keuntungan dari bisnis yang kita jalankan.




Share:

K3 MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEBAKARAN



Materi K3 MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEBAKARAN
Tips mencegah kebakaran
K3 ppt

Penyebab kebakaran tertinggi di wilayah Jakarta:
  1. Listrik (korsleting listrik): 162
  2. Rokok: 3
  3. Kompor: 17
  4. Lain-lain: 43
  5. Belum diketahui: 0


3.1. Pendahuluan
Kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril, materiil.
  • Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak terkendali
  • mencegah terjadinya kebakaran merupakan pilihan utama dalam teknologi penanggulangan kebakaran.
  • UU No. 1 Tahun 1970 “Dengan perundangan ditetapkan persyaratan keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran”.
  • Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.186/MEN/1999 Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
  • Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
  • Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
  • Pencegahan kebakaran mengandung dua pengertian yaitu (1) penyalaan api belum ada dan usaha pencegahan ditujukan agar tidak terjadi penyalaan api. (2) Penyalaan api sudah ada dan usaha pencegahan ditujukan agar api tetap terkendali.
  • Pencegahan kebakaran menurut Kepmen No. 186/Men/1999 adalah mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja yang meliputi: (1) pengendalian setiap bentuk energi; (2) penyediaan sarana deteksi, alarm, memadamkan kebakaran dan sarana evakuasi; (3) pengendalian penyebaran asap, panas dan gas; (4) pembentukan unit penanggulanan kebakaran di tempat kerja, (5) penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala dan (6) memilki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
  • Dari segi strategi pemadaman ada dua cara penting yang perlu diperhatikan yaitu (1) teknik dan (2) taktik pemadaman kebakaran.
  • Teknik pemadaman kebakaran  yaitu kemampuan mempergunakan alat dan perlengkapan pemadaman kebakaran dengan sebaik-baiknya. Agar menguasai teknik pemadaman kebakaran maka seseorang harus mempunyai pengetahuan tentang penanggulangan kebakaran, bersikap positif terhadap penanggulangan kebakaran, terlatih dan terampil mempergunakan berbagai alat serta perlengkapan kebakaran.
  • Taktik pemadaman kebakaran adalah kemampuan menganalisis situasi sehingga dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat tanpa menimbulkan kerugian yang lebih besar. Taktik ini terkait dengan analisis terhadap unsur-unsur pengaruh angin, warna asap kebakaran, material utama yang terbakar, lokasi dan lain sebagainya.
3.2. Penyebab Kebakaran
Berbagai sebab kebakaran dapat diklasifikasikan sebagai (1) kelalaian, (2) kurang pengetahuan, (3) peristiwa alam, (4) penyalaan sendiri, dan (5) kesengajaan.
1. Kelalaian
Kelalaian merupakan penyebab terbanyak peristiwa kebakaran. Contoh dari kelalaian ini misalnya: lupa mematikan kompor, merokok di tempat yang tidak semestinya, menempatkan bahan bakar tidak pada tempatnya, mengganti alat pengaman dengan spesifikasi yang tidak tepat dan lain sebagainya.
2. Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan tentang pencegahan kebakaran merupakan salah satu penyebab kebakaran yang tidak boleh diabaikan. Contoh dari kekurang pengetahuan ini misalnya tidak mengerti akan jenis bahan bakar yang mudah menyala, tidak mengerti tanda-tanda bahaya kebakaran, tidak mengerti proses terjadinya api dan lain sebagainya.
3. Peristriwa alam
Peristiwa alam dapat menjadi penyebab kebakaran. Contoh: gunung meletus, gempa bumi, petir, panas matahari dan lain sebagainya.
4. Penyalaan sendiri.
Api bisa terbentuk bila tiga unsur api yaitu bahan bakar, oksigen (biasanya dari udara) dan panas bertemu dan menyebabkan reaksi rantai pembakaran. Contoh: kebakaran di hutan yang disebabkan oleh panas matahari yang menimpa bahan bakar kering di hutan.
5. Kesengajaan
Kebakaran bisa juga disebabkan oleh kesengajaan misalnya karena unsur sabotase, penghilangan jejak, mengharap pengganti dari asuransi dan lain sebagainya.
3.3. Segitiga Api
Api terjadi dari tiga unsur yaitu (1) bahan bakar, (2) Oksigen dan (3) panas. Bahan bakar yang mudah terbakar tersebut misalnya: kayu, kertas, karet, plastik dan lain sebagainya. Oksigen biasanya didapat dari udara. Udara mengandung 21 % oksigen suatu tempat dikatakan masih memiliki keaktifan pembakaran bila kadar oksigennya lebih dari 15 %. Sedang bila kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran.
Dasar dari system pemadaman api adalah merusak keseimbangan reaksi api.  Hal ini dapat dilakukan dengan empat cara yaitu (1) memisahkan panas atau mendinginkan, Gambar 3.1.b, (2) mengisolasi yaitu memisahkan oksigen (udara), Gambar 3.1.c; (3) menguraikan yaitu memisahkan bahan bakar (Gambar 3.1.d) dan (4) merusak reaksi rantai api.
3.3. Klasifikasi Kebakaran
Klasifikasi kebakaran dimaksudkan sebagai penggolongan atau pembagian jenis kebakaran berdasarkan jenis bahan bakar yang terbakar. Pembagian atau penggolongan ini bertujuan agar diperoleh kemudahan dalam menentukan cara pemadamannya..
1. Klasifikasi di Indonesia
Klasifikasi kebakaran di Indonesia mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Per. 04/Men/1980 tanggal 14 April 1980 Tentang syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
(1)  Klas A: Bahan bakar padat (bukan logam)
(2)  Klas B: Bahan bakar cair atau gas yang mudah terbakar
(3)  Klas C: Instalasi listrik bertegangan
(4)  Klas D: Kebakaran logam
2. Klasifikasi Eropa
Klasifikasi di Eropa sesudah tahun 1970 mengacu kepada Comite European de Normalisation sebagai berikut.
(1)  Klas A: Bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu
(2)  Klas B: Bahan bakar cair. Contoh: bensin, solar, spiritus dan lain sebagainya
(3)  Klas C: Bahan bakar gas. Contoh: LNG, LPG dan lain sebagainya
(4)  Klas D: Bahan bakar logam. Contoh: magnesium, potasium dan lain sebagainya.
3. Klasifikasi Amerika National Fire Protection Association (NFPA)
(1)  Klas A: Bahan bakarnya bila terbakar meninggalkan abu
(2)  Klas B: Bahan bakar cair atau yang sejenis
(3)  Klas C: Kebakaran karena listrik
(4)  Klas D: Kebakaran logam
Label menurut klasifikasi NFPA untuk fire extinguisher seperti gambar berikut:
4. Klasifikasi Amerika U.S. Coast Guard
(1)  Klas A: Bahan bakar padat
(2)  Klas B: Bahan bakar cair dengan titik nyala lebih kecil dari 170 derajat Fahrenheit dan tidak larut dalam air misalnya: bensin, benzena dan lain sebagainya
(3)  Klas C: Bahan bakar cair dengan titik nyala lebih kecil dari 170 derajat Fahrenheit dan larut dalam air misalnya: ethanol, aceton dan lain sebagainya
(4)  Klas D: Bahan bakar cair dengan titik nyala lebih besar atau sama dengan 170 derajat Fahrenheit dan tidak larut dalam air misalnya:minyak kelapa, minyak pendingin trafo dan lain sebagainya
(5)  Klas E: Bahan bakar cair dengan titik nyala sama dengan atau lebih tinggi dari 170 derajat Fahrenheit dan larut dalam air misalnya: gliserin, etilin dan lain sebagainya
(6)  Klas F: Bahan bakar logam misalnya: magnesium, titanium dan lain sebagainya
(7)  Klas G: Kebakaran listrik.
3.4. Media Pemadam Api
Media pemadam api yang biasa digunakan adalah (1) air, (2) busa, (3) karbon dioksida, (4) gas halon serta pasca halon dan (5) serbuk kimia kering. Cara kerja dari ke lima media pemadam api tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Air.
Air merupakan media pemadam api yang paling umum digunakan, karena air dipandang memiliki berbagai sifat yang baik untuk memadamkan api dan relatif mudah dan murah didapatkan dalam jumlah yang banyak. Pada kondisi normal air mempunyai panas laten penguapan 2250 kJ/kg. Dengan sifat ini maka air sangat mudah untuk mendinginkan api (memisahkan panas dari unsur api).
2. Busa (foam)
Busa atau foam terbentuk bila udara atau gas terjebak di dalam media cairan. Busa mempunyai efek menyelimuti dan mendinginkan api. Sebagai media pemadaman api busa dibuat dari campuran antara air, udara dan campuran busa.
3. Karbon dioksida
Karbon dioksida dipakai sebagai media memadamkan api karena sifatnya yang dapat mengganggu proses oksidasi pada bahan yang terbakar. Bila oksigen berkurang sampai kurang dari 15 % maka proses kebakaran akan berhenti. Karbon dioksida mempunyai sifat yang tidak konduktif maka bisa dipakai untuk kebakaran jenis C (listrik bertegangan), namun demikian tidak cocok untuk pemakaian kebakaran yang sudah meluas atau di tempat terbuka.
4. Gas halon
Halon merupakan keluarga dari senyawa halogenated hydrocarbon yang semua atau sebagian atom hidrogennya diganti dengan fluorine, chlorine atau bromine. Senyaea hidrocarbon yang paling sering digunakan adalah metane atau ethane. Material ini memadamkan api dengan cara menekan terjadinya reaksi rantai kebakaran. Sayang bahwa halon merusak atmosfer sehingga tidak dipergunakan lagi sebagai media pemadam kebakaran. Sebagai penggantinya dipakai gas pasca halon.
5. Bubuk kimia kering (dry chemical powder)
Bubuk kering dari zat kimia tertentu dapat memadamkan api. Zat kimia yang biasanya digunakan untuk ini adalah sodium, potasium atau urea bikarbonat. Namun dapat juga dipergunakan potassium chloride atau mono-ammonium phospat. Cara memadamkan api media ini adalah dengan isolasi, pendinginan, dan mengganggu proses reaksi rantai.
3.4. Alat Pemadam Api
Alat pemadam api telah berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara garis besar alat pemadam api ini dapat dibedakan menjadi (1) alat pemadam api gerak yaitu alat pemadam api yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan mudah misalnya: alat pemadam api ringan (APAR), mobil pemadam api dan lain sebagainya. (2) pemadam api instalasi tetap misalnya springkle, hydrant dan lain sebagainya.
3.4.1. Alat pemadam api ringan (APAR)
Alat pemadam api ringan (APAR) atau fire extinguisers adalah alat pemadam api yang mudah dipergunakan oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. APAR dapat berupa tabung jinjing, gendong maupun beroda. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa APAR berhasil menanggulangi sekitar 30 % kejadian kebakaran.
Secara singkat cara mengoperasikan APAR adalah sebagai berikut.
1. APAR Jenis Air
Pada jenis ini media pemadamnya berupa air yang terletak pada tabung. Dibuat dalam dua konstruksi yaitu SPT dan GCT. Jarak jangkau pancaran sekitar 10 ft sampai 20 ft. Dan waktu pancaran sekitar satu menit untuk kapasitas 2,5 galon. Hanya direkomendasikan untuk kebakaran jenis A, dengan luas bidang jangkauan sekitar 2500 ft persegi, jarak penempatan setiap 50 ft.
2. APAR Jenis Busa
Tabung utama berisi larutan sodium bikarbonat (ditambah dengan penstabil busa). Tabung sebelah dalam berisi larutan aluminium sulfat. Campuran dari kedua larutan tersebut akan menghasilkan busa dengan volume 10 kali lipat. Busa ini kemudian didorong oleh gas pendorong (biasanya CO)..
3. APAR Jenis Karbon Dioksida
APAR jenis ini memadamkan dengan cara isolasi (smothering) di mana oksigen diupayakan terpisah dari apinya. Di samping itu COjuga mempunyai peranan dalam pendinginan. Material yang diselimuti oleh COakan cenderung lebih dingin.
.
4. APAR Jenis Serbuk Kimia Kering (dry chemical powder)
APAR jenis ini berisi tepung kering sodium bikarbonat dan tabung gas karbon dioksida atau gas nitrogen (di dalam cartridge) sebagai pendorongnya. Gas pendorong bisa ditempatkan dalam tabung atau di luar tabung. Tepung kimia kering bersifat cepat menutup material yang terbakar, dan mempunyai daya jangkau menutup permukaan yang cukup luas.
5. APAR Jenis Gas Halon dan Pasca Halon.
            APAR jenis ini biasanya berisi gas halon yang terdiri dari unsur-unsur karbon, fluorine, bromide dan chlorine. Namun sejak diketemukan lubang pada lapisan ozon yang diduga disebabkan oleh salah satu unsur gas halon maka menurut perjanjian Montreal gas halon tidak boleh dipergunakan lagi, dan mulai 1 Januari 1994 gas halon tidak boleh diproduksi.
3.5. Pemercik Air Otomatis
3.5.1. Penggunaan Pemercik Otomatis
Pemercik air otomatis (automatic sprinklers) merupakan sarana pemadam kebakaran instalasi tetap yang paling sering digunakan/dipasang pada gedung-gedung.
Sistem ini bekerja apabila gelas (quartzoid bulb) pada kepala sprinklers pecah karena panas. Dengan pecahnya  quartzoid bulb ini maka air bertekanan memercik ke seluruh tempat yang kebakaran dan memadamkan api.
3.5.2. Jenis Sistem Pemercik Otomatis
Secara garis besar sistem pemercik otomatis dikategorikan menjadi (1) sistem pipa basah, (2) sistem pipa kering, (3) sistem deluge dan (4) pre action system.
1. Sistem pipa basah
Pemercik otomatis disebut sebagai sistem pipa basah (wet pipe system) ialah apabila seluruh pipa distribusi sampai ke sprinkler terisi air bertekanan. Sistem ini memakai kepala sprinkler otomatis. Apabila gelas pada kepala sprinklers pecah karena panas maka air bertekanan segera memancar keluar memadamkan area yang terbakar. Air akan memancar hanya pada daerah yang sprinklernya pecah saja.
2. Sistem pipa kering
Pada sistem pipa kering pipa distribusi tidak tersisi air. Sistem ini dipakai apabila tempat atau bangunan yang dilindungi mempunyai kemungkinan bertemperatur dingin sedemikian sehingga air di dalam pipa distribusi dan sprinklers membeku. Tempat seperti ini misalnya ruang refrigerator, bangunan di tempat dingin dan lain sebagainya.
Di dalam pipa distribusi tidak berisi air melainkan gas nitrogen atau udara bertekanan. Apabila terjadi kebakaran maka sprinklers akan pecah, gas terdorong keluar sambil menghidupkan kontrol aliran air bertekanan yang kemudian memancarkan air untuk memadamkan kebakaran. Air hanya memancar pada daerah yang sprinklernya pecah saja.
3. Deluge system
Deluge system atau system banjir atau sistem pancaran serentak biasanya dipasang pada tempat atau bangunan yang berisi material mudah terbakar secara keseluruhan misalnya gudang busa polyester, bagian pengeringan hardboard, polyurethane, hanggar pesawat terbang dan lain sebagainya. Pada sistem ini semua sprinkler dalam keadaan terbuka, kemudian apabila ada sinyal kebakaran dari sistem deteksi maka seluruh sprinkler akan memancarkan air. Jadi sistem pancaran serentak ini dihubungkan dengan pengontrol lain yang berfungsi untuk memberitahu adanya kebakaran pada tempat itu.
4. Pre-action system
Sistem ini bertujuan untuk membantu mempercepat aliran air pada sistem kering. Pada dasarnya konstruksi terdiri dari gabungan standard sprinkler system dengan alat pengindera kebakaran (baik smoke ataupun heat detector). Pada saat awal pengindera mencium adanya bahaya kebakaran maka sistem langsung bekerja mengisi air pada pipa distribusi springkler, sehingga air sudah terisi sebelum sprinkler pecah karena panas. Jadi ketika sprinkler pipa sistem kering pecah maka di dalam pipa sudah berisi air yang langsung memancar pada tempat yang terbakar.
3.5.3. Kepala Pemercik Otomatis
Kepala pemercik otomatis betugas untuk memancarkan air apabila telah mendapat sinyal deteksi kebakaran. Kepala pemercik otomatis akan aktif memancarkan air bila temperatur pada ruangan cukup untuk memecahkan quartozoid bulb (jenis a) atau memutus pengunci (jeins b). Temperatur ini disebut “temperature rating” dan biasanya besarnya sekitar 60 oC sampai 70 oC. Namun untuk beberapa tempat dengan pertimbangan tertentu di pasaran juga tersedia kepala pemercik dengan temperature rating yang lebih tinggi.

3.6. Detektor Kebakaran
. Detektor kebakaran yang biasanya dipergunakan adalah (1) detektor asap, (2) detektor panas dan (3) detektor nyala. Namun demikian seiring dengan perkembangan teknologi maka telah berkembang berbagai detektor kebakaran yang semakin peka dan canggih.
1. Detektor Asap
Detektor asap yang sering dipakai adalah (1) detektor asap ion dan detektor asap dengan. Detektor asap ion bekerja berdasarkan keseimbangan ion positif dan ion negatif. Sebuah sumber radioaktif menghasilkan ion positif dan ion negatif. Pada keadaan tidak ada asap maka ion positif dan ion negatif seimbang. Namun pada kondisi berasap maka keseimbangan ion positif-negatif terganggu. Gangguan ini memicu jaringan elektris untuk memberi tahukan ketidak normalan sistem ke pusat pengendali.
2. Detektor Panas
Salah satu contoh detektor panas adalah seperti pada sprinklers yang sudah dibahas dalam Bab. 3.5.3 di atas.
3. Detektor Nyala.
          Detektor nyala akan diaktivasi apabila ada nyala api pada daerah jangkauannya.
Apabila terjadi nyala api yang tertangkap oleh detektor maka filter infra-red hanya akan meneruskan radiasi infra-red melalui lensa. Kemudian radiasi ini ditangkap oleh light sensing element yang meneruskannya ke time delay dan deskriminator frekuensi. Radiasi nyala infra-red mempunyai frekuensi yang unik yang membedakan dengan radiasi yang bukan dari nyala api, sehingga dapat menjamin kepastian bahwa yang tertangkap adalah radiasi karena nyala api. Keberadaan radiasi ini kemudian memicu rangkaian elektronik mengirim sinyal ke pusat pengendali kebakaran.
Share:

Hasan Al-Bashri

  1. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang.
  2. Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya.
  3. Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa.
  4. Aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap2 menantinya.

La Tahzan

Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari ini dengan penuh keridhaan. Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian. .

Definition List

Definition life
God grant me the serenity to accept the things I cannot change .
the courage to change the things I can
and the wisdom to know the difference.

Support

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan Maka, Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. La Tahzan Aidh al-Qarni.