membentuk “budaya kerja baru” di kalangan para generasi Milenial.
Tantangan merekrut manajer-manajer andal ada baiknya diselesaikan dengan
cara membangun Leadership Center yang berkelas (semacam GE Learning
Academy, misalnya).
Membangun calon-calon manajer masa depan secara internal, meski butuh
waktu dan energi yang tak sedikit, menjanjikan adanya supply manajer yang
lebih konstan. Dan siap ditarik untuk menghela ekspansi bisnis yang kencang.
Generasi Milenial (fresh graduates) layak dikelola dengan cara-cara yang
inovatif. Jika perusahaan mampu menyediakan platform mobile learning atau
mobile work application (apps) yang keren dan multifungsi, mungkin itu bisa
membuat generasi internet itu lebih terpacu produktivitasnya (sebab dunia
mereka saat ini memang sudah bergerak ke arah “mobile digital life”).
Our most important asset is our great people, begitu satu kalimat yang acap
kita lihat di laporan tahunan sejumlah besar perusahaan. Sebuah kalimat
yang mungkin sering jadi tergelincir menjadi klise, sebab spirit dibalik kalimat
itu lebih kerap tak dijalankan. Dengan kata lain, kalimat itu lebih sering
menjadi slogan belaka, yang tidak disertai dengan komitmen pengembangan
sumber daya manusia yang kuat.
No comments:
Post a Comment