Kondisi ekonomi di Indonesia saat ini sedang tidak baik. Selama satu kuartal kebelakang, inflasi yang relative tinggi pada periode sebelumnya mulai diikuti oleh munculnya deflasi. Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti ini, dimana terjadi pelemahan daya beli, inflasi tinggi diikuti deflasi, dan meningkatnya biaya logistik, retailer harus lebih cermat dalam mengelola bisnis mereka. Retailer perlu mengadopsi strategi yang berfokus pada efisiensi operasional, pengelolaan stok, dan penawaran yang tepat kepada pelanggan. SMf Solutions memberikan beberapa ide strategi yang bisa diterapkan, yaitu:
Kompetisi Terakhir
ajang meraih prestasi dan penghargaan. ajang meningkatkan prestise tim. ajang mempromosikan diri bagi para pemain untuk meningkatkan karir profesional nya. arena untuk menyebarkan ide-ide baru dalam sebuah taktik.
Taksonomi Code
Death Crawl : Facing the Giant
Death Crawl
menggambarkan gagasan bahwa orang sering kali memiliki lebih banyak kekuatan dan ketahanan dalam diri mereka daripada yang mereka sadari. Hal ini mendorong individu untuk melampaui batas yang mereka tentukan sendiri dan memberikan upaya terbaik mereka. Mengatasi Ketakutan: Penutup mata melambangkan ketakutan dan ketidakpastianMemilih Kebahagiaan
bagaimana kita bisa bertahan di tengah kondisi seperti ini, di mana kepercayaan adalah sesuatu yang langka?
Salah satunya, dengan berhenti melihat, membaca dan memikirkan hal-hal buruk. Pilihlah untuk tidak terpengaruh. Dale Carnegie berkata,”Kelelahan kita sering disebabkan bukan oleh pekerjaan, tetapi karena kekhawatiran, frustrasi, dan kebencian.” Jadi kabar buruk membawa dampak saat kita memilih untuk terpengaruh oleh kabar tersebut. Jadi kita perlu tegas memilih untuk tidak terpengaruh. Saat suatu berita menjadi terlalu luar biasa, bisa jadi itu bukan kebenaran.
Dan bagaimana kita bisa mencari kebahagian dalam situasi muram seperti ini, di tengah hantaman banyak kabar buruk?
“Bukan apa yang Anda miliki, atau siapa Anda, atau di mana Anda berada, atau apa yang Anda lakukan yang membuat Anda bahagia atau tidak bahagia. Itu yang Anda pikirkan.”
Mari kita ciptakan kebahagian kita sendiri, mulai dengan menikmati apa yang kita punya, kita rasakan saat ini dan dari orang-orang sekitar kita. Ada banyak kebahagian kecil di mana-mana, mari kita buat daftarnya:
- Berapa sering kita di tengah kesibukan kerja kita, melihat tawa lepas dari anak-anak kita? Nah sekarang kita bisa!
- Berapa sering kita rindu untuk bisa bicara hati ke hati dengan orang yang kita kasihi, yang selalu jauh karena jarak? Sekarang kita bisa!
- Berapa banyak dari kita yang berpikir proyek-proyek kecil kita di rumah, apakah itu merubah dekor, tata ruang atau hanya sekedar melakukan prakarya DIY (Do it Yourself)? Sekarang kita bisa!
- Berapa banyak dari kita yang selalu berpikir andai saya punya waktu buat diri kita sendiri? Sekarang kita punya!
- Saya mau belajar! Sekarang kita bisa!
Semua kanal berita menyampaikan berita buruk? Ini dapat membuat harapan terus menurun. Well, kita memang harus hati-hati, tapi bukan berarti tidak ada alasan untuk bahagia. Kenapa tidak kita jawab berita buruk itu dengan: “Okay…apa lagi selanjutnya! Maaf pengaruhnya sudah luntur sekarang.”
Kita adalah pencipta kebahagian kita sendiri. Dan kita adalah pengabai terbesar kebahagiaan kita sendiri. Jadi di saat di mana distraksi berkurang (karena kerja!), ini adalah waktu untuk diri kita sendiri. Pilihlah untuk Bahagia. Dan ciptakan kebahagiaan Anda sendiri.
INSPIRING MAN
We’re living in the most amazing time in human history – and yet everyday I see people who don’t know it and don’t feel it.
Life begins at 40
وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”
sahabat Abdullah bin Abbas ra dan berdasarkan hadis Rasulullah Saw yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali, bahwa manusia dengan usia 40 tahun dinilai memiliki kematangan mengolah data dan mendayagunakan akal.