ajang meraih prestasi dan penghargaan. ajang meningkatkan prestise tim. ajang mempromosikan diri bagi para pemain untuk meningkatkan karir profesional nya. arena untuk menyebarkan ide-ide baru dalam sebuah taktik.
Taksonomi Code
Death Crawl : Facing the Giant
Death Crawl
menggambarkan gagasan bahwa orang sering kali memiliki lebih banyak kekuatan dan ketahanan dalam diri mereka daripada yang mereka sadari. Hal ini mendorong individu untuk melampaui batas yang mereka tentukan sendiri dan memberikan upaya terbaik mereka. Mengatasi Ketakutan: Penutup mata melambangkan ketakutan dan ketidakpastianMemilih Kebahagiaan
bagaimana kita bisa bertahan di tengah kondisi seperti ini, di mana kepercayaan adalah sesuatu yang langka?
Salah satunya, dengan berhenti melihat, membaca dan memikirkan hal-hal buruk. Pilihlah untuk tidak terpengaruh. Dale Carnegie berkata,”Kelelahan kita sering disebabkan bukan oleh pekerjaan, tetapi karena kekhawatiran, frustrasi, dan kebencian.” Jadi kabar buruk membawa dampak saat kita memilih untuk terpengaruh oleh kabar tersebut. Jadi kita perlu tegas memilih untuk tidak terpengaruh. Saat suatu berita menjadi terlalu luar biasa, bisa jadi itu bukan kebenaran.
Dan bagaimana kita bisa mencari kebahagian dalam situasi muram seperti ini, di tengah hantaman banyak kabar buruk?
“Bukan apa yang Anda miliki, atau siapa Anda, atau di mana Anda berada, atau apa yang Anda lakukan yang membuat Anda bahagia atau tidak bahagia. Itu yang Anda pikirkan.”
Mari kita ciptakan kebahagian kita sendiri, mulai dengan menikmati apa yang kita punya, kita rasakan saat ini dan dari orang-orang sekitar kita. Ada banyak kebahagian kecil di mana-mana, mari kita buat daftarnya:
- Berapa sering kita di tengah kesibukan kerja kita, melihat tawa lepas dari anak-anak kita? Nah sekarang kita bisa!
- Berapa sering kita rindu untuk bisa bicara hati ke hati dengan orang yang kita kasihi, yang selalu jauh karena jarak? Sekarang kita bisa!
- Berapa banyak dari kita yang berpikir proyek-proyek kecil kita di rumah, apakah itu merubah dekor, tata ruang atau hanya sekedar melakukan prakarya DIY (Do it Yourself)? Sekarang kita bisa!
- Berapa banyak dari kita yang selalu berpikir andai saya punya waktu buat diri kita sendiri? Sekarang kita punya!
- Saya mau belajar! Sekarang kita bisa!
Semua kanal berita menyampaikan berita buruk? Ini dapat membuat harapan terus menurun. Well, kita memang harus hati-hati, tapi bukan berarti tidak ada alasan untuk bahagia. Kenapa tidak kita jawab berita buruk itu dengan: “Okay…apa lagi selanjutnya! Maaf pengaruhnya sudah luntur sekarang.”
Kita adalah pencipta kebahagian kita sendiri. Dan kita adalah pengabai terbesar kebahagiaan kita sendiri. Jadi di saat di mana distraksi berkurang (karena kerja!), ini adalah waktu untuk diri kita sendiri. Pilihlah untuk Bahagia. Dan ciptakan kebahagiaan Anda sendiri.
INSPIRING MAN
We’re living in the most amazing time in human history – and yet everyday I see people who don’t know it and don’t feel it.
Life begins at 40
وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”
sahabat Abdullah bin Abbas ra dan berdasarkan hadis Rasulullah Saw yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali, bahwa manusia dengan usia 40 tahun dinilai memiliki kematangan mengolah data dan mendayagunakan akal.
MANTIQ (LOGIKA)
ARTI DAN SEJARAH SINGKAT
Logika berasal dari bahasa Latin, Logos yang berarti perkataan atau akal. Istilah Arabnya adalah Mantiq.
Logika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang benar dan yang salah
Mantiq adalah ilmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran.
Sebagai ilmu, Logika lahir atas jasa Aristoteles, sebagai perintisnya adalah Kaum Sofis, Socrates dan Plato.
Karya-karya Aristoteles tentang Logika ini adalah: Organon, Categoriae, De Interpretiae, Analitica Priora, Topika dan De Sophisticis Elenchis.
RESPON ULAMA TERHADAP LOGIKA
Ibn Shalah dan Imam Nawawi menghukumi haram belajar Logika
Al-Ghazali menganjurkan dan menganggap baik
Jumhur ulama’ membolehkan bagi orang yang cukup akal dan kokoh imannya
Pada abad XIII—XV muncul Logika Modern yang dipelopori oleh: Petrus Hisoanus, Roger Bacon, Roymyndus Lullus dan Wilhelm Ocham, yang berbeda tajam dengan Logika Arsistoteles
Penemuan baru pada abad XVII dan XVIII ketika Frnacis Bacon mengembangkan metode induktif (empirisme)
Tokoh-tokoh yang mengembangkan Logika Modern adalah: George Boole, Bertand Russell dan G. Frege.
PEMBAGIAN LOGIKA
Dilihat dari aspek kualitas, Logika dapat diklasifikasikan dalam dua macam: logika Naturalis (al-Mantiq al-Ftri) dan logika ilmiah (al-Mantiq as-Shuri).
Logika Naturalis ialah kecakapan logika berdasar kemampuan akal bawaan.
Kemampuan logika setiap orang berbeda sesuai dengan tingkat pengetahuannya.
Logika ilmiah adalah memperhalus, mempertajam dan mengarahkan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien dan mudah.
Dilihat dari aspek metode, Logika dapat dibedaklan menjadi dua macam: Logika tradisional dan logika modern.
Logika tradisional adalah logika Aristoteles.
Logika Modern tumbuh dan dimuali pada abad XIII
Jika dilihat dari objeknya, logika dibagi menjadi: logika formal (al-Mantiq As-Shuwari) dan Logika Material (al-Maantiq al-Maddi).
Metode berpikir dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu berpikir deduktif dan induktif.
Berpikir deduktif dipergunakan dalam logika formal, yang mempelajari dasar-dasar dengan mempergunakan hukum-hukum dan rumus-rumus berpikir yang benar.
Berpkir induktif dipergunakan dalam logika material yang mempelajari dasar-dasar pemikiran rasional dengan kenyataan empirik.
Logika Formal disebut juga dengan Logika Minor
Logika Meterial disebut juga dengan Logika Mayor.
Apakah kebenaran itu?
Ada 3 macam kebenaran: kebenaran agama, kebenaran filsafat dan kebenaran ilmu.
Kebenaran agama bersifat absolut berdasarkan keyakinan, kebenaran filsafat bersifat apriori (rasional-spikulatif), kebenaran ilmu bersifat a posteriori (rasional-empirik), logiko-hipotetiko-verifikatif. Keduanya bersifat relatif.
Kebenaran adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan.
Tidak ada pertentangan dalam dirinya. Contoh: Ia adalah orang jujur yang suka menipu.
Cara mendapatkan kebenaran melalui 2 metode: Induksi dan deduksi.
Induksi adalah menarik kesimpulan dari yang khusus ke umum.
Contoh: Besi dipanaskan memuai, emas dipanaskan memauai, timah dipanaskan memuai, platina dipanaskan memuai Jadi, semua logam jika dipanaskan memuai.
Metode induksi adalah menarik kesimpulan dari yang umum ke khusus. Contoh:
Semua logam jika dipanaskan memuai Besi adalah logam Maka besi jika dipanaskan memauai. Dst. Sillogisme Aristoteles: Semua manusia pasti mati (premis minor) Ali adalah manusia (premis mayor) Maka Ali akan mati (Konklusi).