L. Morgan, Master of Arts (Gastronomy) dari School of History and Politics Adelaide, The University of Adelaide and Le Cordon Bleu dalam bukunya, Diplomacy Gastronomy: Style and Power at The Table, memperkenalkan istilah gastro-diplomasi sebagai simbol dari kekuatan makan diplomatik. Dalam hal ini makanan sebagai media untuk berinteraksi. Tesis ini berangkat dari pemikiran Brillat-Savarin (1970) yang mengungkap tentang makanan sebagai bagian dari pemerintah.
Dalam bahasa politik, diplomasi berarti strategi, taktik, dan siasat untuk melakukan pengorganisasian lobi dan negosiasi dalam menyelesaikan perbedaan atau menyamakan (memperkuat) persamaan posisi