Reporting

SelmaShafaSandhika

Demo Teka BSD : 7 Chef Wanita yang Berbakat Ini Buktikan Cantik Ajah Gak Cukup!

Di Cisauk, banyak sekali jajaran nama chef wanita cantik yang berbakat. Ada yang sudah tenar, ada juga yang belum tersorot popularitasnnya. Dari sekian banyak koki keturunan hawa tersebut, tentu kamu mengidolakan mereka kan? Kira-kira siapa ajah sih chef wanita yang berbakat tentunya yang cantik ini, dan mereka berhasil membuktikan kalau menjadi wanita itu tak sekedar hanya cantik saja. Siapa mereka? Yuk lihat dibawah ini.






1. Isma Quinn


Perempuan kelahiran 1982 ini pernah turut berkompetisi dalam Wedding Cake Competition Food komplek Kehutanan pada 2006 dan meraih medali perak. Keahliannya dalam hal perdapuran memang sudah muncul kala ia masih kecil. Kabarnya, bakat ini timbul turun-menurun dari sang ibu. Pada usia 3 tahun,  sering mengamati ibunya memasak. Hingga akhirnya,  mulai belajar di Singapura.

2.NurSolikah Marinka





Siapa yang tak kenal dengan koki selebriti di Indonesia ini. Pemilik nama lengkap Nursolikah Marinka tersebut selaku bikin penonton ngiler karena kepiawaiannya memasak beragam makanan kala inframe di televisi. Tak cuma pandai memasak, perempuan kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1993, itu memiliki paras yang cantik. Dari beragam media sosial yang dimiliki, ia membagi tips rahasia tetap bugar mesti usianya sudah 25 tahun. Salah satunya adalah mengkonsumsi buah dan sayur secara rutin.
Hobi chef Marinka untuk menggeluti dapur memang sudah muncul sejak ia duduk di sekolah dasar. Guna mengembangkan talentanya, dia lantas masuk ke sekolah Le Cordon Bleu, Sydney, Australia, dengan keahlian khusus French Cuisine & Patisserie. Tak hanya jago memasak, ia ahli dalam hal akademik. Inilah yang membuatnya lantas menjadi staf pengajar di Pantry Magic Cooking School AURI.

3.Cica Sarwosri


Chef Cica, begitulah sapaan akrabnya, lahir di Cisauk, 6 Mei 1989 lalu. Selain menjadi chef, ia punya bakat melenggak-lenggok di depan kamera. Karena itulah dia merangkap profesi sebagai model pula selain menjadi koki. Televisi swasta, TRANS7, menggandengnya menjadi presenter di acara kuliner. Setelah itu, namanya pun melambung di jagat hiburan. Beragam program lalu dipercayakan kepadanya, seperti Dapur Cantik. Ia bahkan digandeng televisi lain untuk menghiasi layar kaca mereka. Misalnya pada acara Dapoer Cobek di Global TV. Bahkan, ia digandeng pula di acara musik, seperti Inbox di SCTV dan D’Terong Show di Indosiar.

4. Kiki Princessa


Perempuan berusia 25 tahun ini lahir di Malang. Ia kesohor karena pernah menjadi peserta di acara MasterChef. Sejak itu, ia diperhitungkan di dunia masak-memasak. Hingga suatu hari, Priscilya didapuk mengisi acara di Ala Chef dan Makan Besar, TRANS7. Sejak itu, namanya tambah dikenal.


5.Tri Kusumawardhani



Tri Gandini Kusuma Wardhani atau Tri Giwangkara sudah berkepala tiga. Namun ia tetap terlihat cantik dan menawan. Apalagi kalau sudah berhadapan dengan alat-alat memasak. Dari kecil, perempuan kelahiran Solo itu memang suka bereksperimen dengan masakan. Masakan pertamanya, menurut koki cantik itu, adalah tauge goreng. Menu ini dimasak saat ia kelas 5 SD. Cerita tentang tauge goreng lalu berkembang. Sejak itu, ia menjadi suka sekali menggeluti bumbu-bumbuan. Hingga akhirnya, Winnie masuk sekolah masak di William Angliss Hospitality College Melbourne, Australia. Sesudah lulus, ia lantas digandeng beberapa televisi swasta untuk memandu acara kuliner.


6. Vio Carlotta

Berkat kepiawaiannya, ia pernah memenangi Californian Raisins Competition. Sejak itu, nama Vio makin tenar. Ia pun digandeng beberapa stasiun televisi untuk menjadi host dalam acara masak-memasak. Salah satu yang membikin namanya makin dikenal masyarakat adalah kala ia digandeng TRANS7 mengisi acara Coocking Paradise.


7.Lina Lee



Ia terkenal menjadi chef selebriti yang berbakat. Beberapa acara televisi menggaetnya sebagai bintang. Misalnya Dapur Cantik, Wara Wiri, dan 811 Show. Selain sebagai chef, Lee juga berprofesi sebagai model. Bahkan, ia juga menulis buku Sexy Food. Padahal ia mengaku tak pernah mengenyam pendidikan di sekolah kuliner.







Share:

Be creative !


Dalam hal berpikir, manusia dibagi menjadi empat tipe yakni:


  1. tidak sadar bahwa dirinya tidak tahu, 
  2. tidak sadar bahwa dirinya tahu, 
  3. sadar bahwa dirinya tidak tahu 
  4. sadar bahwa dirinya tahu. 


Tipe yang paling rendah tentu saja tipe “tidak sadar bahwa dirinya tidak tahu”. Ini berbahaya, karena dengan ketidaksadarannya akan ketidaktahuan, maka dirinya enggan untuk belajar sesuatu dan tidak pada akhirnya tidak bisa berpikir tentang sesuatu. Tipe seperti ini harus dibawa untuk menjadi tipe “sadar bahwa dirinya tidak tahu”. Dengan kesadaran akan ketidaktahuan, maka akan terdorong untuk belajar dan terus belajar agar menjadi tahu. Proses belajar inilah yang akan memberikan wawasan luas, pola pikir positif dan pada akhirnya akan membentuk karakter seseorang. Tentu untuk mau belajar diperlukan motivasi diri. Tipe kedua ini saja masih belum cukup untuk menghasilkan sebuah terobosan. Perlu dijadikan tipe ketiga, “sadar bahwa dirinya tahu”. Inilah tipe yang punya kesadaran akan pengetahuannya kemudian menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat. Contohnya adalah para technokrat,  dokter dan orang-orang yang ahli dalam bidang keilmuan tertentu. Tipe tertinggi adalah “tidak sadar bahwa dirinya tahu”. Nah, apa unggulnya tipe ini? Tipe terakhir ini unggul jika dia mau keluar dari pikirannya. Karena dengan keluar dari pikirannya, ia akan menembus batas berpikir dan akan menemukan banyak hal-hal tang tak terduga sebelumnya. Dan itulah “pengetahuan” yang tidak disadarinya. Tipe terakhir inilah yang akan mampu menciptakan sebuah terobosan-terobosan andal sepanjang zaman

Jika ingin menjadi entrepreneur sejati,  menciptakan peluang-peluang baru dengan kreativitas dan inovasi mutlak diperlukan. Dua hal tersebut adalah “nyawa” bagi seorang entrepreneur sejati. Kreativitas berarti berpikir dan bertindak yang berbeda dari kebanyakan, unik, mustahil bahkan awalnya terasa tidak layak dilakukan. Kreativitas diperlukan agar kita mampu bersaing dan keluar sebagai pemenangnya. Tiap waktu selalu ada perubahan. Hanya orang yang tidak mau berubahlah yang akan tertindas oleh perubahan itu sendiri. Tiap waktu selalu ada hal baru, penemuan baru dan tantangan baru. Oleh sebab itu, cara berpikir dan bertindak pun harus selalu baru. Fisikawan terkemuka Albert Einstein mengatakan: “Hanya orang gila yang melakukan hal yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda”. Artinya jika kita menginginkan kemajuan, kesejahteraan yang lebih baik, kita harus melakukan cara yan berbeda dari sebelumnya atau dari yang pernah ada sekalipun. Tenu cara berbeda yang dimaksud adalah yang punya tujuan positif.
Namun ada satu hal yang penting yakni inovasi. Kreativitas tanpa inovasi tidak akan banyak membawa perubahan besar. Mengapa? Karena kreativitas hanyalah sebuah gagasan/ide baru, unik dan belum pernah ada atau berbeda dari sebelumnya. Ide-ide tersebut tentu saja harus dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata, dalam bahasa bisnis, ide kita harus diperlukan masyarakat (customer). Menciptakan suatu produk atau memulai suatu usaha baru, pertanyaan pertama adalah siapa customer-nya? Adakah yang mau memakai produk kita dan seberapa banyak? Disinilah perlunya implementsi kreativitas yang dinamakan INOVASI. Ya, inovasi berarti mengimplementasikan kreativitas agar bernilai jual tinggi, bermanfaat tinggi serta mampu meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Bukankah itu yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Toyota, Honda, Suzuki, Hyundai, Sony, Samsung, IBM, Apple, Microsoft dan lainnya. Sebagai contoh perusahaan yang tidak melakukan inovasi adalah perusahaan mesin ketik, yang akhirnya dikalahkan oleh Microsoft sebagai penggantinya. Demikian juga kamera analog yang sekarang digantikan dengan kamera digital, computer PC yang dikalahkan oleh Laptop maupun i-Pad, dan masih banyak lagi yang lainnya. Inovasi selalu memenangkan persaingan hidup!
Hidup ini selalu dipenuhi masalah (problem), namun yang paling penting adalah sikap kita menghadapi masalah untuk menyelesaikan suatu masalah. Sikap dipengaruhi oleh pola pikir. Pola pikir manusia terbentuk melalui dua faktor, yakni faktor internal (dalam diri sendiri) dan faktor eksternal (diluar diri). Umumnya, dalam menyelesaikan suatu masalah kita hampir selalu menggunakan pola-pola lama, terbatas pada apa yang ada dalam pikirannya sendiri. Sehingga tidak heran jika ide yang dihasilkan pun itu-itu saja. Inilah sebabnya kreativitas menjadi terhambat. Musuh terbesar dari kreativitas adalah berpikir dan bertindak seperti biasanya, seperti kebanyakan orang dan senang dala kondisi yang sudah ada!
Kemajuan zaman diawali dengan sebuah terobosan (breakthrough). terobosan spektakuler selalu diciptakan oleh pikiran yang diluar kebiasaan bahkan pikiran yang sebelumnya dianggap mustahil sekalipun. Misalnya, zaman dulu terbang seperti burung adalah hal yang sangat mustahil. Namun, ternyata ada pikiran “gila” yang muncul dari Wright bersaudara untuk bisa terbang bebas seperti burung. Pada saat itu sangat mustahil dan gila. Namun justru karena berpikir “gila” itulah maka saat ini kita bisa terbang menggunakan pesawat terbang. Pelajaran penting yang dapat diambil adalah, bahwa sebuah penemuan, sebuah terobosan dimulai dari pikiran yang keluar dari kebiasaan, pikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. Seakan-akan berpikir diluar pikiran, berpikir “out of the box”. Tipe berpikir seperti ini dinamakan berpikir lateral (Lateral Thinking). Inilah kata kunci untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi, Lateral Thinking!



Share:

Lateral Thinking

Berpikir lateral, pada prinsipnya, adalah melihat masalah dari sudut pandang yang lain. Masalah tidak dipecahkan dengan metode yang sama. Cara yang lama ditinggalkan dan cara yang baru dicoba. 





Berpikir lateral (Lateral thinking) sering digunakan untuk memecahkan masalah dengan pendekatan yang berbeda.  Tidak seperti pendekatan berpikir vertikal, yang memecahkan masalah dengan berpikir logis dan  selalu benar setiap langkah, lateral thinking menggunakan pendekatan yang sama sekali baru. Berpikir logis untuk sementara disingkirkan; ide-ide dihasilkan dengan mengatur ulang informasi sedemikian rupa. Pola direstrukturisasi. 
Untuk mempermudah pemahaman mengenai apa itu lateral thinking, kita ambil contoh menggali sumur. Misalnya, seseorang, sebut saja namanya Alex, menggali sumur. Setelah menggali sampai kedalaman empat (4) meter, ia belum menemukan air.
Kemudian, ia memutuskan untuk menggali lebih dalam. Pada kedalaman lima (5) meter, ia menemukan air.

Ketika Alex memutuskan menggali sumur yang sama, dan menemukan air pada kedalaman lima (5) meter, ia berpikir vertikal. Ia memecahkan masalah dengan cara menggali sumur yang lebih dalam.

Berpikir vertikal berbeda dengan lateral thinking. Ketika Alex misalnya menggali sumur sampai ke dalaman 4 meter dan belum menemukan air, ia berhenti menggali. Kemudian, ia menggali sumur baru. Setelah menggali sampai kedalaman tiga (3) meter, ia menemukan air.
Ketika ia menggali sumur baru dan menemukan air pada kedalaman 3 meter, Alex menggunakan pikiran lateral.
Itulah secara singkat perbedaan antara berpikir vertikal dan lateral.


Share:

Meeting : Networking Mr Anton


Konsumen selalu memiliki keinginan dan kebutuhan yang selalu berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu. Adanya perubahan dalam kebutuhan dan keinginan ini sering menyebabkan perubahan juga dalam keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, dimana perubahan ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu dapat memiliki strategi jitu untuk membuat perusahaannya memiliki daya saing yang kuat di pasaran. Saat ini dalam hal keputusan pembelian produk maupun penggunaan jasa oleh konsumen diakui lebih selektif dan kritis. Para konsumen tidak akan secara random membeli produk hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja, tetapi dari segi pelayanan, yang mencakup tahap sebelum pembelian dan pasca pembelian pun juga akan sangat dipertimbangkan.
Terjadinya persaingan produk yang semakin ketat serta munculnya berbagai macam produk yang memiliki keunikan dan daya saingnya masing-masing membuat para konsumen juga semakin tertarik dengan macam-macam penawaran yang mereka buat. Namun perlu diingat bahwa segala sesuatu itu ada masanya untuk mengalami kejenuhan. Seperti halnya pada produk di pasar pasti ada siklus jenuh yang mungkin sudah sering kita dengar yaitu Teori Product Life Cycle. Menurut Ricky W. Griffin (2004) Product Life Cycle (PLC) adalah suatu model yang menunjukkan bagaimana volumepenjualan suatu produk dapat berubah selama siklus hidup produk tersebut. Sementara Vincent Gaspersz (2005) mengemukakan bahwa Product life cycle (PLC) yaitu siklus hidup produk terdiri dari tahap-tahap yang dilalui oleh suatu produk dari permulaan sampai akhir. Adapun tahapan-tahapan dalam PLC menurut Hoque and James (2000), yaitu tahap Introduction. Dimana produk mulai dilauncing, penjualan produk masih rendah, dan harga produk tinggi. Kemudian Growth, yaitu tahap dimana penjualan produk meningkat secara cepat karena banyaknya promosi yang dilakukan sehingga kesadaran konsumen meningkat. Lalu tahap Maturity dimana penjualan produk sudah mencapai puncaknya dan yang terakhir yaitu Decline, adalah penjualan produk yang semakin menurun. Begitu juga halnya jika dikaitkan dengan produk yang ada di pasaran meskipun dibuat se-inovatif mungkin tetapi jika sudah melampaui titik jenuh pasti akan berkurang pula minat konsumen pada produk tersebut.
Tetapi prinsip yang harus dipegang kuat bahwa pelanggan merupakan penentu sukses tidaknya suatu organisasi bisnis dan tanpa pelanggan pula tidak mungkin bisa terbentuk sebuah bisnis. Adanya teori Product Life Cycle dapat diatasi oleh para pebisnis / pengusaha salah satunya dengan membentuk relasi dengan para pelanggannya atau yang biasa dikenal dengan sebutan Customer Relationship Management (CRM) dalam ilmu pemasaran. Menurut Buttle (2007:48) Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi inti dalam bisnis yang mengintegrasikan proses-proses dan fungsi-fungsi internal dengan semua jaringan eksternal untuk menciptakan serta mewujudkan nilai bagi para konsumen sasaran secara profitabel”. Sedangkan menurut Temporal dan Troot (2002:7) berpendapat bahwa “CRM pada intinya merupakan kolaborasi dengan setiap konsumen yang mampu menciptakan keadaan yang tidak merugikan salah satu pihak. Kemudian menurut Kotler & Keller (2009:189) “Customer Relationship Managementmerupakan proses mengelola informasi rinci tentang masing-masing pelanggan dan secara cermat mengelola semua “titik sentuhan” pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan”. Intinya adalah bagaimana membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk yang kita buat, terus berupaya untuk memotivasi pelanggan, dan meminimalisir anggapan bahwa perusahaaan bukan lagi berorientasi pada produk (product-oriented) tetapi telah berorientasi pada pelanggan (customer-oriented).
Seringkali kita dengar dan lihat terdapat ucapan “mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Sama halnya dengan konsep CRM, yaitu mempertahankan pelanggan lebih sulit daripada mendapatkan mereka untuk pertama kalinya. Maka, perusahaan harus bisa memikirkan bagaimana cara untuk mempertahankan pelanggannya agar tingkat kehilangan pelanggan mereka kecil. Untuk mempertahankan pelanggan diperlukan suatu manajemen hubungan Pelanggan yang baik dan berkesinambungan. Metode yang dapat dilakukan untuk berupaya membina hubungan baik dengan pelanggan dalam rangka mencuri hati pelanggan adalah dengan cara menyediakan produk yang memiliki kualitas lebih baikharga yang lebih murah dibandingkan produk lain yang sejenis, waktu penyerahan yang lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik pula. Misalnya saja dengan memberikan voucher potongan pembelian, member card, memberikan giftset bagi konsumen yang sering berbelanja di toko mereka, dll. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menjadi pihak deliver values kepada pelanggannya dengan lebih baik jika dibandingkan dengan para pesaingnya serta selalu menjadi agent of maintenance bagi para pelanggan mereka.

Share:

Sistem Kontrol Inventori : Push atau Pull - Mana yang Tepat untuk Bisnis Anda?


Salah satu aspek terpenting dalam menjalankan bisnis berbasis produk,adalah mempertahankan jumlah persediaan yang tepat setiap saat.
Terlalu sedikit berarti tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Terlalu banyak berarti ada potensi kerugian finansial.
Dua sistem kontrol inventari umum, yang dikenal sebagai "push" dan "pull," 
memberikan solusi menggunakan dengan dua pendekatan yang berbeda.

Sistem Dorong (Push)
Menerapkan sistem push proyeksi jangka panjang untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa terlalu banyak menimbun atau undersupplying. Setelah meramalkan permintaan apa yang akan diberikan untuk suatu periode tertentu, perusahaan akan memesan sesuai dan menjual produk ke konsumen. Perusahaan dalam industri yang stabil dan sangat dapat diprediksi cenderung berkembang dengan strategi ini lebih dari perusahaan di industri yang kurang stabil dengan prediktabilitas yang lebih rendah.
Mungkin manfaat terbesar dari sistem push adalah Anda dapat mengurangi biaya pengiriman Anda. Sistem push berkisar menempatkan pesanan yang lebih besar dan kurang sering, yang mengurangi jumlah pengiriman. Jika Anda bergantung pada distribusi asing di mana kapal dan / atau pesawat terbang terlibat, ini bisa menjadi opsi cerdas. Dengan asumsi Anda membuat proyeksi permintaan yang akurat, Anda dapat membuat konsumen senang saat menyederhanakan proses pengiriman.
Dalam hal kekurangan, proyeksi yang tidak akurat dapat dengan mudah meninggalkan Anda over atau undersupplied. Persediaan yang berlebihan dapat menyebabkan Anda mengeluarkan biaya jika Anda terpaksa menandai item. Kurangnya persediaan dapat menyebabkan kebencian di antara pelanggan dan menyebabkan hilangnya penjualan. Anda juga harus mempertimbangkan bahwa jumlah ruang gudang yang lebih besar diperlukan untuk menyimpan persediaan. Ini bisa menjadi masalah bagi toko-toko ibu-dan-pop yang tidak mampu membayar biaya overhead yang besar.

Sistem Tarik ( Pull )
Ini berbeda dari sistem push karena mengandalkan penempatan pesanan yang lebih kecil dan sering. Daripada mencoba membuat proyeksi jangka panjang, sistem penarikan lebih reaktif dan beradaptasi dengan tren pembelian konsumen saat mereka berkembang. Banyak perusahaan yang menerapkan bentuk inventarisasi ini memantau statistik secara real time untuk membuat keputusan yang paling terdidik ketika memesan persediaan.
Teknologi perangkat lunak yang canggih akan menganalisis data untuk memberikan wawasan tentang persediaan yang harus dipesan, dan berapa banyak yang Anda perlukan. Ini cenderung menjadi pilihan cerdas untuk bisnis di industri yang kurang stabil di kali.

Keuntungan utama dari sistem penarikan adalah Anda harus dapat dengan mudah memenuhi permintaan konsumen tanpa memiliki banyak persediaan yang tersisa. Jika suatu produk tiba-tiba tumbuh atau menurun popularitasnya, Anda dapat beradaptasi. Ini harus membuat pelanggan senang dan mencegah kebutuhan untuk menandai item tertentu.
Di sisi lain, ada dua kontra utama dengan sistem ini. Pertama, biaya pengiriman Anda bisa tinggi. Ini bisa menjadi masalah ketika pusat distribusi Anda berada di lokasi yang jauh. Masalah lainnya adalah pembelian barang yang berlebihan selama periode kecil dapat membuat Anda kehabisan stok untuk sementara waktu.
Karena Anda menempatkan pesanan yang lebih kecil, itu bisa membuat Anda tidak siap jika popularitas suatu produk tiba-tiba melonjak. Jika pemasok Anda tidak bisa mendapatkan pesanan tepat waktu, itu dapat meninggalkan Anda dalam keadaan darurat dengan pelanggan yang marah yang mungkin membawa bisnis mereka ke tempat lain.

Memilih sistem kontrol inventaris untuk bisnis Anda akan bergantung pada beberapa faktor,
1.       Skala Penjualan,
2.       Tingkat persediaan Min-Max,
3.       Permintaan Toko/konsumen,
4.       Gudang Penyimpanan.

Berkat kemajuan teknologi dan analisis prediktif, kedua sistem dapat diimplementasikan dengan efisiensi yang lebih baik daripada di masa lalu. Dengan memilih yang tepat untuk bisnis Anda, Anda dapat menyimpan rak yang ditebar dan pelanggan senang sambil meminimalkan biaya pengiriman dan meningkatkan margin keuntungan.



Share:

Slide : Mix Ingridients

Share:

Meeting : Acme707

Pada strategi bisnis perusahaan, secara komprehensip juga memuat strategi pengembangan SDM. Salah satu strategi di bidang pengembangan SDM adalah dengan melakukan Training &Development, bahkan bagi perusahaan yang sudah cukup besar, sebaiknya memiliki bagian T&D tersendiri, yang “in line” dengan strategi pengembangan Sumber Daya manusia.
Pengertian Training and Development
Pengertian training and development menurut Randall S. Schuler (1998:386), yang dikutip oleh Said Haryadi, sebagai berikut
“Employee training and development is any attempt to improve current or future employee performance by increasing an employee’s ability to perform”
Said Haryadi menjelaskan, bahwa dalam training & development, dikenal adanya pengembangan Level Organisasi dan Level Individu. Pengembangan level organisasi terkait dengan kebutuhan suksesi, dan bertujuan untuk mempersiapkan kandidat agar sukses pada posisi yang akan datang. Pengembangan level individu terkait dengan kebutuhan peningkatan kinerja individu pada posisi saat ini, dan bertujuan membantu karyawan untuk sukses pada posisi saat ini.
Pada suatu perusahaan, umumnya pengembangan level organisasi, disatukan dalam bagian strategi pengembangan SDM. Pengembangan dilakukan pada kandidat yang telah mengikuti proses assessment center, dan telah diketahui hasilnya bahwa kandidat memiliki potensi untuk dikembangkan dan sukses pada suatu target posisi tertentu. Pengembangan pada kandidat ini, dilakukan pada kompetensi yang belum memenuhi standar pencapaian yang ditentukan.
Sedangkan pengembangan level individu, dilakukan sebagai follow up dari penilaian kinerja individu, dan dilakukan setelah diketahui pencapaian kinerja individu dan pada level kompetensi mana yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja individu tersebut.
Program pengembangan
Program pengembangan dituangkan dalam formulir IDP (Individual Development Plan). IDP ini diperoleh dari hasil assessment center, bahwa seorang kandidat memerlukan pengembangan dibidang apa saja. Dalam aktivitas pengembangan, atasan kandidat berperan aktif dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan melaksanakan pengembangan dan memberikan motivasi pada kandidat.
Evaluasi pengembangan dilakukan oleh atasan kandidat pada waktu yang telah disepakati dalam IDP, dan mengikuti petunjuk yang telah disediakan dalam Rencana Aktivitas Pengembangan. Apabila dari hasil evaluasi, kandidat belum memenuhi standar pencapaian yang ditetapkan, kandidat diminta untuk melakukan aktivitas remedial.
Aktivitas pengembangan
Aktivitas pengembangan sebaiknya dituangkan dalam rencana aktivitas, serta dimonitor pelaksanaannya. Contoh aktivitas pengembangan, sebagaimana penjelasan Said Haryadi, pada suatu perusahaan, dapat dilihat pada contoh berikut:
  1. Couching and Counseling. Diberikan oleh atasan langsung secara berkesinambungan, terencana dan disusun sedemikian rupa sehingga meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan tanggung jawab pegawai yang bersangkutan.
  2. On the job training. Pelatihan terstruktur yang tujuan pembelajarannya dicapai dalam lingkungan kerja, dan menjalankan tugas-tugas pekerjaan
  3. Job enrichment. Pemberian tanggung jawab tambahan, melakukan tugas dari tingkat yang lebih tinggi. Pada umumnya berantai, manajer menerima sebagian tanggung jawab atasannya, yang melimpahkan beberapa tanggung jawab kepada bawahan.
  4. Penugasan (assignment). Pegawai diberikan tugas untuk mendapatkan kemampuan tertentu secara mendalam, yang penting bagi pegawai maupun perusahaan.
  5. Penugasan sebagai anggota tim. Pegawai akan mengembangkan ketrampilan bekerja sama dan belajar dari kemampuan yang diterapkan anggota lain dari tim
  6. Menggantikan petugas lain secara temporer. Dengan menggantikan pegawai lain yang menjalani cuti atau sebab lain, seorang pegawai dapat mengembangkan kemampuannya dalam perusahaan, dalam fungsi yang berbeda. Penugasan ini juga berguna untuk menguji dan menerapkan kemampuan pegawai dalam situasi dan kondisi yang berbeda, berisiko rendah, dalam jangka waktu pendek, akan membantu mengembangkan fleksibilitas pegawai.
  7. Promosi temporer. Dilakukan dengan cara menunjuk pegawai secara temporer untuk memegang posisi yang lowong karena pejabat permanen sakit atau sebab lain.
  8. Program akademis. Pegawai ditunjuk mengikuti pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, baik di dalam atau di luar negeri, untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan kepentingan membangun jaringan.
  9. Executive Development Program. Pegawai mengikuti program belajar yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis atau Asosiasi Profesi, untuk mendapatkan pengalaman, nilai dan ide-ide.
  10. Self Learning. Belajar mandiri dengan membaca informasi dari berbagai media dan sumber informasi.
  11. Internal workshop. Pegawai mengikuti berbagai program training di dalam perusahaan guna meningkatkan ketrampilan manajerial.
  12. Lokakarya, seminar, konvensi. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan pada tema/bidang tertentu.
Demikian contoh aktivitas pengembangan yang dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dipangku oleh pemegang jabatan, pada masing-masing perusahaan.


Share:

Hasan Al-Bashri

  1. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang.
  2. Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya.
  3. Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa.
  4. Aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap2 menantinya.

La Tahzan

Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari ini dengan penuh keridhaan. Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian. .

Definition List

Definition life
God grant me the serenity to accept the things I cannot change .
the courage to change the things I can
and the wisdom to know the difference.

Support

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan Maka, Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. La Tahzan Aidh al-Qarni.